Minggu, 02 Desember 2012

lavina: profil halim mansyur siregar

lavina: profil halim mansyur siregar: nama : halim mansyur siregar alamat : lubuk pakam memiliki tiga orang putri

5 komentar:

  1. Gubuk Tua


    Sepoi angin senja ini

    masih sama seperti kemarin

    tetap saja menebarkan aroma dingin

    namun gubuk tua hunian kita juga tiada beda

    kehangatan tetap membara di dalamnya.




    Lelaki Rumahan


    Aku cuma lelaki rumahan

    tak punya hobi untuk berlama-lama nongkrong di warung kopi

    tidak tergelitik untuk ikut bicara soal politik

    juga tiada berminat untuk mengurusi harta pejabat

    Aku cuma lelaki rumahan

    yang menekuni profesi sebagai pekerja seni

    maka siapapun kalian yang terpilih nanti

    tolong jangan gusur 'rumah kami'

    BalasHapus
  2. CINTA MENDEKATLAH
    Oleh : zulham ihanata syah

    Ku tulis kata demi kata
    Ku bingkai dengan rapi
    Ku hias dengan senyuman
    Ku balut dengan ketulusan
    Menggebu bak ombak di pantai
    Gemuruh sang angin menusuk jiwa
    Sembari mengikuti alunan nyanyian dedaunan
    Indahnya....
    Ketika mendekatkan diri pada cinta.

    BalasHapus
  3. ANAK ZAMAN

    Oleh : Zulham Syahputra


    Anak sekarang terlepas sendiri di tengah kerumunan

    Orang-orang yang mengagunggkan tunggangan.



    Bersolek pada kesepian

    Oleh : Zulham Syahputra


    Entah apa yang terjadi sekarang

    Raungan anjing begitu mencekam

    Seakan-akan ingin membunuh

    Terungkap semua kini

    Itu hanya ilusiku

    Yang masih terus bertahta

    Karena tak ada lawan bicara



    Ruang Rindu

    Oleh : Zulham Syahputra

    Lantunan kidung cinta mengalun sedih

    Terlintas saat dulu kau sudahi aku

    Bagai langit runtuh hancurkan jiwaku

    Terhimpit kalutnya kepedihan bathinku

    Tapi mengapa luka itu kini berubah

    Menjadi sebuah kerinduan

    Tak tahu apa sebab

    Lintasan wajahmu bak seperti

    Bumi yang mengelilingi matahari setiap waktu


    Apa Itu Cinta

    Oleh : Zulham Syahputra


    Apa itu cinta

    Tak ada yang tahu pasti jawabannya

    Bahkan dalam kamus sekalipun

    Dimana asal mulanya

    Dari mana datangnya

    Dan bagaimana dia bisa dirasakan

    Yang pasti... cinta itu adalah sebuah teka-teki perasaan


    Diari Kecilku

    Oleh : Zulham Syahputra


    Ingin kubaca diari kecilku

    Lalu ku biaskan melalui bahasa tubuh

    Ku semaikan di taman hati

    Ku sirami yang menjadi baik

    Dan ku basmi yang menjadi buruk

    Agar semua indah

    Di setiap jejak langkah jalan hidupku

    BalasHapus
  4. ANAK ZAMAN

    Oleh : Zulham Syahputra


    Anak sekarang terlepas sendiri di tengah kerumunan

    Orang-orang yang mengagunggkan tunggangan.



    Bersolek pada kesepian

    Oleh : Zulham Syahputra


    Entah apa yang terjadi sekarang

    Raungan anjing begitu mencekam

    Seakan-akan ingin membunuh

    Terungkap semua kini

    Itu hanya ilusiku

    Yang masih terus bertahta

    Karena tak ada lawan bicara



    Ruang Rindu

    Oleh : Zulham Syahputra

    Lantunan kidung cinta mengalun sedih

    Terlintas saat dulu kau sudahi aku

    Bagai langit runtuh hancurkan jiwaku

    Terhimpit kalutnya kepedihan bathinku

    Tapi mengapa luka itu kini berubah

    Menjadi sebuah kerinduan

    Tak tahu apa sebab

    Lintasan wajahmu bak seperti

    Bumi yang mengelilingi matahari setiap waktu


    Apa Itu Cinta

    Oleh : Zulham Syahputra


    Apa itu cinta

    Tak ada yang tahu pasti jawabannya

    Bahkan dalam kamus sekalipun

    Dimana asal mulanya

    Dari mana datangnya

    Dan bagaimana dia bisa dirasakan

    Yang pasti... cinta itu adalah sebuah teka-teki perasaan


    Diari Kecilku

    Oleh : Zulham Syahputra


    Ingin kubaca diari kecilku

    Lalu ku biaskan melalui bahasa tubuh

    Ku semaikan di taman hati

    Ku sirami yang menjadi baik

    Dan ku basmi yang menjadi buruk

    Agar semua indah

    Di setiap jejak langkah jalan hidupku

    BalasHapus
  5. CINTA MENDEKATLAH
    Oleh : zulham ihanata syah

    Ku tulis kata demi kata
    Ku bingkai dengan rapi
    Ku hias dengan senyuman
    Ku balut dengan ketulusan
    Menggebu bak ombak di pantai
    Gemuruh sang angin menusuk jiwa
    Sembari mengikuti alunan nyanyian dedaunan
    Indahnya....
    Ketika mendekatkan diri pada cinta.

    BalasHapus